Senin, 14 April 2008

Tetap semangat di pedesaan

Tak terasa sdh hampir setengah bulan saya menginjakkan kaki di
Bolaang Mangondow
Sulawesi Utara. Suatu daerah yang jauh dari
kampung halaman saya.

Kesan yang saya rasakan dari daerah ini adalah suasana alamnya yg
masih asri..maklum masih banyak perawahan, kebun kelapa, perbukitan
dan lainnya.

Semua ini saya sikapi sebagai sebuah perjalanan hidup yang sarat
akan makna..
Tak lain dalam rangka mengikuti skenario yang Allah
gariskan untuk saya.
Meskipun semua itu adalah sebuah pilihan,
yang mana itulah sebuah keputusan
yang saya harus jalani manakala
bersedia menjadi seorang abdi negara.


Terkadang saya berpikir ternyata kehidupan memang
serangkaian pilihan-
pilihan yang semuanya harus kita sikapi
dengan bijaksana.

Akan tetapi apakah keberadaan kita merupakan sebuah pilihan.
saya rasa setiap kita akan
menjawab bahwa kita tidak bisa memilih
dari suku bangsa mana kita dilahirkan, sebagai laki-laki ataukah
perempuan...semuanya kita terima dengan lapang dada sebagai
anugerah terindah yang telah diberikan olehh yang Maha Kuasa.


renungan di sudut ruangan kantor sesaat menjelang magrib.
Ya Allah semoga Engkau senantiasa melindungi setiap langkah
hambaMU di hamparan bumiMu yg luas ini.

1 komentar:

Dhana Adhipratama mengatakan...

itulah suratan takdir yang torang harus alami.....
Kotamobagu gak sekampung kayak di TOlitoli........
anyway, gw enjoy banget di Tolitoli.
kalo di manado, gajinya lebih kecil 500rebu, tapi biaya hidup ekstra tinggi...
hahahahahaha


salam buat maitua